Oleh: Lisa Sulistyaning Kencanasari1. Abstract Warok as one of Reog Ponorogo performance elements contains a philosophical value. In the history of reog, the figure of Warok is a leader personality who is willing to sacrifice himself for the sake of public needs rather than himself or his group. The struggling value that is a role model for
Oleh karena itu, kesenian ini dinamakan Reog Ponorogo. Sebagai salah satu folklore dari Ponorogo, Reog dianggap kaya akan makna filosofis yang terkandung didalamnya. Ada beberapa versi sejarah Reog Ponorogo yang tersebar dan simpang siur di kalangan masyarakat luas yang diberitakan melalui media online maupun media lainnya.
Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6–8 gadis yang menaiki kuda. Pada Reog tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh gemblak, penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang atau jathilan, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping.
Pecut Samandiman di Blitar merupakan Pecut yang dimiliki Bupati Blitar ke-3 Kanjeng Pangeran Sosrohadinegoro yang menjabat dari 1915-1918. Pecut tersebut dipercaya mampu pernah membelah aliran lahar dari gunung kelud sehingga kota Blitar aman dari terjangan lahar, maka keturunan pengikut Pangeran Diponegoro yang berasal dari Ponorogo tinggal di
Sejarah Kesenian Reog Ponorogo You tube. Sejarah Reog Ponorogo secara singkat ada banyak versinya. Namun cerita yang paling terkenal yaitu tentang pemberontakan oleh Ki Ageng Kutu. Beliau adalah seorang abdi kerajaan ketika masih dalam masa pemerintahan Bhre Kertabhumi, yang merupakan raja kerajaan Majapahit yang terakhir berkuasa sekitar abad 15.
2gsR45.
tari reog ponorogo adalah